Pemilu Spanyol tanggal 20 Desember kemarin. Fasilitas publik tak dirusak oleh spanduk dan billboard. Kalaupun ada, beberapa pamflet secara terbatas ditempel di sudut-sudut kota. Berlangsung lancar dan hasilnya menarik, Partai incumbent (Partido Popular) jeblok dari 45% kursi parlemen menjadi 29%. Sebuah partai baru yang didirikan Januari 2014, Podemos, menduduki urutan ketiga setelah partai sosialis (PSOE) dengan meraih 21% suara. Podemos menjadi kunci bagi perseteruan panjang kelompok Nasionalis dan Sosialis di Spanyol.
Yang jauh lebih menarik lagi, Pablo Iglesias, pendiri dan sekjen Podemos adalah anak muda 37 tahun, dosen salah satu universitas di Madrid dan pernah bekerja sebagai konsultan bagi pemerintahan Venezuela dan Bolovia. Pada saat pidato setelah penghitungan suara, Pablo Iglesias mensyaratkan amandemen konstitusi sebelum berbicara mengenai koalisi pemerintahan. Salah satu tuntutan utama adalah menjadikan Spanyol sebagai Plurinational State, negara yang menyadari dirinya terdiri dari berbagai bangsa. Oleh karena itulah partai Podemos ini mendapat dukungan signifikan dari Catalan dan Basque yang menuntut independensi yang lebih luas.